artofthestates.org – Fat Cat: Kisah Cinta yang Berakhir di Jembatan Sungai Yangtze. Pada April 2024, dunia streaming Tiongkok dikejutkan oleh berita kematian tragis seorang streamer muda yang dikenal dengan nama panggilan Fat Cat (胖猫), yang bernama asli Liu Jie. Di Jembatan Sungai Yangtze, Chongqing, Tiongkok, seorang pemuda berusia 21 tahun tewas setelah melompat. Peristiwa ini tidak hanya menyoroti sisi kelam dunia digital, tetapi juga memicu diskusi yang luas tentang tekanan sosial, masalah hubungan, dan kondisi kesehatan mental yang kerap tidak terlihat di balik layar kehidupan seorang streamer.
Perjalanan Fat Cat dan Awal Mula Tragedi
Liu Jie, yang kita kenal sebagai Fat Cat di dunia maya, berprofesi sebagai streamer dan pemain game profesional. Ia menjalani profesinya dengan menjadi seorang “booster” dalam game, membantu pemain lain mencapai peringkat tinggi dengan bayaran. Selama dua tahun terakhir, ia menggunakan penghasilannya yang tidak besar ini untuk mendukung kehidupannya dan terutama untuk menghidupi pacarnya, Tan Zhu, yang enam tahun lebih tua darinya
Fat Cat selalu memberikan hampir seluruh pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan Tan Zhu, termasuk biaya usaha toko bunganya. Dari catatan keuangan yang terungkap setelah kematiannya, Fat Cat memberikan lebih dari 510,000 RMB (sekitar 71,000 USD) kepada Tan selama hubungan mereka. Sayangnya, gaya hidup ini membuat Liu harus berhemat dalam segala aspek kehidupannya sendiri. Menurut kesaksian keluarganya, ia sering hanya membeli makanan murah, seperti sayuran dan nasi, agar bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk kekasihnya
Pemicu Kejadian Tragis: Hubungan yang Gagal
Pada akhir April 2024, Tan Zhu memutuskan hubungan mereka, meskipun Fat Cat telah berencana menikahinya. Keputusan ini sangat mempengaruhi Liu yang merasa hancur secara emosional dan finansial. Beberapa hari setelah putus, Liu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Sungai Yangtze. Sebelum melakukannya, ia sempat mentransfer sisa uang yang ada di rekeningnya, sejumlah 66,000 RMB (sekitar 9,135 USD), kepada Tan sebagai tanda penghabisan total pengorbanannya.
Dampak Media Sosial dan Reaksi Publik
Setelah kematian Fat Cat, berita tersebut menyebar dengan cepat di platform media sosial seperti Weibo. Banyak netizen yang terkejut dan marah, menyalahkan Tan Zhu atas kematian pemuda tersebut. Mereka tidak ragu-ragu untuk melabeli Tan sebagai “gold digger”, menuduhnya hanya memanfaatkan Liu untuk mendapatkan keuntungan finansial. Gelombang kebencian melanda akun media sosial Tan, dan ia menjadi sasaran serangan dari ribuan netizen
Namun, Tan Zhu membantah semua tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa mereka menjalani hubungan yang tulus dan bahwa ia tidak pernah berniat memanfaatkan Liu. Ia telah mengembalikan sebagian besar uang yang Liu berikan kepadanya selama mereka bersama. Menurut catatan keuangan, Tan mengembalikan sekitar 463,000 RMB (sekitar 64,000 USD) kepada Liu dan keluarganya, yang mencakup pembayaran kepada ayah dan saudara perempuan Liu. Polisi telah memastikan bahwa tidak ada bukti pemerasan atau penipuan dalam hubungan mereka.
Kontroversi Setelah Kematian: Pesanan Makanan Kosong dan Tindakan Penipuan
Sebagai bentuk penghormatan kepada Fat Cat, banyak netizen yang memesan makanan dan minuman favoritnya ke Jembatan Sungai Yangtze, tempat ia mengakhiri hidupnya. Liu sering menahan diri untuk tidak makan makanan enak seperti McDonald’s agar bisa mengirimkan lebih banyak uang kepada Tan Zhu. Namun, gerakan penghormatan ini dicemari oleh beberapa oknum bisnis restoran yang mengirimkan pesanan kosong atau mengganti minuman dengan air biasa. Tindakan tersebut telah memicu kemarahan meluas di kalangan netizen, yang merasa bahwa nilai-nilai luhur telah dinodai dengan sangat keji.
Peran Kakak Perempuan Liu dan Pengaruhnya di Media Sosial
Kakak perempuan Liu, yang sangat terpukul atas kematian adiknya, juga terlibat dalam memperburuk situasi di media sosial. Ia menyebarkan informasi pribadi dan percakapan Liu dengan Tan, memicu lebih banyak serangan terhadap mantan pacar adiknya. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa saudara perempuan Liu bahkan menggunakan agen media sosial. Untuk meningkatkan visibilitas ceritanya, yang menyebabkan lonjakan pengikut di akunnya. Ia mengakui bahwa tindakannya melanggar hukum setelah berbagai platform memblokir akunnya.
Penyelesaian dan Refleksi
Pada akhirnya, keluarga Liu dan Tan Zhu mencapai penyelesaian damai. Tan Zhu mengembalikan uang yang masih tersisa kepada keluarga Liu, dan keduanya sepakat untuk menutup kasus ini secara hukum. Meskipun demikian, kisah ini meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga kedua belah pihak dan menjadi refleksi menyedihkan tentang dampak hubungan yang tidak sehat dan pengorbanan finansial yang berlebihan(
Kisah tragis Fat Cat menjadi cermin tentang bagaimana tekanan sosial, emosi, dan harapan yang tidak realistis dalam hubungan bisa membawa konsekuensi fatal. Hal ini juga mengingatkan kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan pentingnya memiliki dukungan emosional yang kuat. Semoga kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi banyak orang agar lebih berhati-hati dalam menjalani hubungan dan lebih mengutamakan kesejahteraan diri sendiri sebelum orang lain.